Kamis, 12 Februari 2009

kita anak-anak satu dunia - we are the world - USA for Africa

Dear sahabat blogger,

Tahun dulu, sebagai penggemar musik kelas berat saya amat rajin mencari-cari informasi tentang lagu-lagu barat yang baru lewat pemancar VOA, BBC atau Radio Australia. Memang terpaksa lewat radio karena siaran TV di Indonesia ketika didominasi oleh TVRI yang siarannya penuh dengan....petunjuk bapak presiden ....... dan, cilakanya, hal itu terjadi setiap hari. Tak berlebihan jika oleh sebagian kalangan berita TVRI dapat digolongkan sebagai siaran yang HARMOKO....hari-hari omong kosong.....(ada juga yang lain, yaitu HARTARTO....hari hari tarik to.....pi....ha ha ha ha).

Dan, ketika itu sekitar bulan Februari 1985, saya mendengar berita di VOA tentang diriilisnya sebuah single baru yang ngetop abiez. Penyanyinya adalah kelompok puluhan artis-artis penyanyi top dan legendaris serta bersal dari berbagai genre musik asal Amerika seperti Bob Dylan, Michael Jackson, Lionel Richie, Kenny Rogers, Tina Turner, Dione Warwick, Bruce Springsteen, Cyndi Lauper, Stevie Wonder, Paul Simon, Willie Nelson, All Jarreau, Diana Ross, Kim Carnes dan...wah masih banyak lagi yang lainnya. Kata penyiarnya, lagu yang diciptakan bersama oleh Michael Jackson dan Lionel Richie itu, direkam hanya dalam 1 malam. Sepulangnya para Artis itu dari malam penghargaan Grammy Award 1985.

Satu malam rekaman itu bukanlah satu malam yang lancar. Para penyanyi itu mula-mula cenderung mengemukakan egoisme mereka masing-masing sebagai penyanyi ngetop. Mereka bertengkar tentang siapa yang harus tampil secara ekslusif di setiap lirik. Siapa yang mengisi bagian bridging. Mereka juga bertengkar tentang lirik apa yang lebih pantas. Pada frasa "to make a brihgter day" aslinya adalah "to make a better day". Setelah bertengkar keras barulah disepakati menggunakan kata "brighter". Pada bagian "there’s a choice we’re making / we’re saving our own lives" sebenarnya berlirik asli "there’s a chance we’re taking / we’re taking our own lives". Bertengkar dan berubah. Prince ingin menampilkan solo gitar tersendiri di tengah lagu. Quincy Jones nggak setuju. Prince ngambek. Lalu, Waylon Jenning, penyanyi bergenre country marah atas perdebatan yang terjadi an ....quit. Pergi. Luar biasa kacau sebenarnya. Tapi lalu, menjelang pagi rekaman dapat dijalankan dan....jadilah lagu itu : WE ARE THE WORld.

Mengapa pada akhirnya take recording bisa dijalankan malam itu juga padahal suasana begitu "ricuh dan ramai". Adalah seorang Bruce Springsteen yang berteriak (cried otuloud).....i dont care whos is here to record this track, I'm here to help saved live ....... baaaaaaaaaannnnnnnnggggggg ...... semua diam dan bersepakat. Lalu mulai merekam. Apa makna kata-kata Bruce Springsteen itu tadi? Tujuan rekaman itu sebenarnya adalah untuk membantu para korban bencana kelaparan yang maha dahsyat yang menimpa oang-orang di Ethiopia Africa. Ketika beberapa tahun tidak turun hujan dan semua simpanan makan habis maka berjatuhanlah korban-korban mati kelaparan. Tidak1 1 atau 2 orang. Ribuan orang mati meregang nyawa kelaparan. Sementara para pemimpin negara itu leibh perduli berperang memperebutkan kekuasaan. Dan para artist USA for Africa (United Support Artist for Africa) itu merasa perduli. Yang mati di Ethiopia bukanlah sanak bukan pula kenalan. Mereka bernyanyi dan menjual album itu karena mereka merasa sebagai sesama warga dunia. 1 dunia 1 keluarga. Kita semua adalah anak satu dunia. Ada yang mati, mereka tidak boleh berpangku tangan. Yes, they are there to help saved live....

Lagu itu dengan cepat menjadi single hits no. 1 di berbagai anak tangga lagu dunia. Dan total penghasilan yang bisa dicapai oleh lagu itu sebesar sekitar 60 juta USD dan semuanya disumbangkan bagi korban kelaparan di Ethiopia. Apa yang dibuat oleh Indonesia? Kita membajak lagu itu. Seorang penyanyi kawakan kita malah membuat versi Indonesia dari lagu itu dan menikmati sendiri hasilnya. Tanpa rasa malu. Setiap kasetnya bisa kita beli seharga Rp. 1500,- dan masuk ke kantung para pengusaha dan kroni-kroninya ....anda tahu persis siapa mereka ......yang tetap saja HARMOKO dan HARTARTO di Negeri yang mengakunya ber-Pancasila ini.

Mari kita dengarkan himbauan dari jiwa kemanusiaan itu.
Click judul lagu di bawah ini

5 komentar:

DR. Ir. L. Michael Riwu-Kaho, M.Si mengatakan...

bagi yang ingin menikmati lirik lagu ini, saya persilakan melihat teks lirik berikut ini:

We Are The World

There comes a time, when we hear a certain call
When the world must come together as one
There are people dying
And it's time to lend a hand to life
The greatest gift of all

We can't go on pretending day by day
That someone, somewhere will soon make change
We are all a part of God's great big family
And the truth you know
Love is all we need

chorus:
We are the world, we are the children
We are the ones who make a brighter day
So let's start giving
There's a choice we're making
We're saving our own lives
It's true we'll make a better day, just you and me

Send them your heart so they'll know that someone cares
And their lives will be stronger and free.
As God has shown us by turning stones to bread
And so we all must lend a helping hand

When you're down and out, there seems no hope at all
But if you believe there's no way we can fall
Let us realize that a change can only come
When we stand together as one

Anonim mengatakan...

baca posting ini gw terharu sekaligus gemeeeessss.....manusia hedonis itu punya jiwa kemanusiaan sedangkan kite yg katanya agamis malah ngerampok hak orang lapar...pantas kita terus dirundung sial....iya ga? (Nana)

Anonim mengatakan...

@ BM, gabungin ajah blog ini ke induknya. Di sini musikinya oke tapi filasafatnya sayang banget ngga kebaca org laen. Pake deh templete yg free2 tuh...(Nana)

Anonim mengatakan...

kita sebagai anak kupang bangga dengan tulisan-tulisan yg ada di blog ini. Mantap. Lagu-lagunya enak (MessZakharias)

Anonim mengatakan...

posting yang mengharukan tetapi juga membuat kita jadi malu pada watak bangsa sendiri (Julian)