Rabu, 11 Maret 2009

some day never comes by CCR ..... damai yang tak kunjung datang

Dear sahabat blogger,

Pernah mendengar Perang Vietnam? Pastilah sudah. Ya, perang ini adalah perang yang brutal. Amat brutal untuk tujuan yang amat sumir. Adalah serial penjajahan, perang,pembebasan dan permufakatan ganjil menyebabkan Vietnam Raya terbelah 2. Di Bagan Utara berdiri negara Republi Demokratik Vietnam atau Vietnam Utara yang komunia dan berafliasi ke China dan Soviet. Sementara itu di bagian Selatan berdiri Republik Vietnam yang ditongkrongi oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Dan mudah ditebak, era perang dingin yang merupakan arena persaingan Rusia VS Amerika Serikat memperburuk semuanya.

Setelah perang yang berkepanjangan akhirnya semangat rakyat Vietnam untuk tegak berdiri sebagai satu kesatua yang tidak terpisahkan tercapai. Di lihat dari adagium bahwa perang adalah perpanjangan medan pertarungan politik maka jelas dan terang benderang bahwa Vietnam Utara dan Soviet adalah pemenangnya. Tentara Vietnam Utara menang. Tentara Vietnam Selatan menjadi pecundang. Komunisme berkuasa di Vietnam dan mempersatukan kembali negara yang terpecah belah itu. Inilah perang yang akan dikenang secara politis sebagai kekalahan si Cowboy Yankee, Amerika Serikat. Beres? Belum.

Jika kemenangan dalam peperangan diukur melalui besarnya kehancuran yang dialami oleh pihak musuh maka perhatikan data berikut ini:
  • Jumlah tentara Ameriksa Serikat yang tewas: 58.226 jiwa dan 153.303 cedera/cacat;
  • Jumlah tentara Vietnam Selatan yang tewas : 200.000 jiwa;
  • Jumlah total tentara di pihak utara yang tewas mencapai 1,1 juta jiwa (menurut data Vietnam Utara) dan 3,2 juta jiwa (menurut data AS);
  • Jumah penduduk Vietnam, utara maupun selatan, yang tewas selama 2 periode perang di antara tahun 1957 - 1974 mencapai 4 juta jiwa.
  • Jutaan hektar hutan Vietnam yang terbakar selama masa operasi "rolling hunder" dengan bom-bom napalm yang dahsyat itu;
  • Jutaan penduduk cidera, cacat permanen dan trauma akibat penggunan senyawa kimia beracun sebagai substansi bom.
Siapa menamg siapa kalah? Atau begini saja: "menang jadi arang, kalah jadi abu". Jadi, secara militer AS tidak kalah. Bahkan sampai saat Richard Nixon membuat keputusan untuk menarik diri dari Vietnam dan membiarkan Vietnam Selatan berusaha mempertahankan dirinya sendiri, secara umum mesin temput USA "baik-baik saja". Bahkan setiap kali Vietnam Utara berulah dan tidak mau masuk ke meja perundingan, tentara AS menggunakan kekuatannya militer untuk memaksa. Biasanya Vietnam Utara, atas bujukan Uni Soviet dan China, mau juga duduk di meja perundingan setelah kampanye militer AS. Ketika itu, tentara AS diperintahkan untuk berhenti beroperasi meski situasi di lapangan menunjukkan seharusnya sernagan tidak boleh dhentikan. Ketika Vietnam Utara "mutung" dan mundur dari meja perundingan maka kampanye militer USA dijalankan lagi tetapi seolah-olah semuanya harus mulai dari awal dan dimulai dengan "membunuh" lebih banyak musuh lagi. Situasi maju tidak dan mundur tidak, sementara meski lebih sedikit tetapi korban di pihak AS juga berjatuhan., membuat militer AS mengalami frustrasi berat. Tentara AS, yang bagaikan anjing galak yang maunya mengiggit tetapi lehernya dirantai, depresi dibuatnya. Dan secara perlahan mengalami demoralisasi.

Sementara itu, nun jauh dari daratan hutan Vietnam, masyarakat AS mulai ribut mempertanyakan moralitas peperangan yang terjadi di Vietnam. Demo anti-perang Vietnam mulai marak. Lama-kelamaan gelombang demonstrasi semakin meluas dan rakyat AS bukan cuma ribut tetapi mulai berteriak keras dan menuntut: "mengapa kita menjadi pembunuh di Vietnam?". "STOP PEMBANTAIAN di Vietnam". Rupa-rupanya parade gambar orang-orang yang mati akibat kampanye militer AS ditonton bagai horor di televisi. Hal ini mengusik rasa kemanusiaan orang AS. Satu persatu tentara AS yang tewas dan cacat mulai menimbulkan histeria massa: "untuk apa anak-anak kami di bunuh untuk tujuan yang tidak jelas itu". "Amerika sedang tidak dijajah lalu mengapa berperang dan membunuh?"......

Salah satu aspek psikologi massa yang mengemuka adalah betapa banyaknya anak-anak yang kehilangan ayahnya yang berangkat sebagai prajurit dan lalu mati atau tewas di Vietnam. Pagi-pagi ayahanda mereka pamit berngkan ke suatu suatu tujuan yang tidak diketahui si anak dimana tempat itu. Ketika sang anak bertanya: untuk apa berangkat? Ayahnya menjawab: "nanti engkau akan tahu sendiri suatu hari nanti". Someday. Tetapi hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Sang Ayah tak pernah kembali. Hanya ibunya yang dijumpai setiap hari dan juga sedang bersedih hati. Lalu menangislah sang anak...someday never comes, papa......

Super Group asal AS, Creedence Clearwater Revival (CCR) yang fenomenal itu menangkap secara persis fenomena psikologi anak-anak korban perang yang kehilanagn ayanda mereka itu. Lalu dibuatkanlah sebuah lagu. Lagu dari CCR itu kemudian menjadi salah satu lagu wajib kaum anti perang Vietnam. Dan seharusnya juga substansi lagu itu dipahami oleh kita sekarang ini. Untuk apa semua peperangan ini? Untuk apa semua perkelahian, pertentangan, dan pembantaian yang kita lakukan sekarang ini? Untuk apa Gaza, Irak, Afghanistan, Ambon, Poso, Aceh, Papua, Prabowo, Wiranto, Sintong, Kivlan? Untuk apa? Untuk masa depankah?

Ataukah, jangan-jangan semua ini hanya karena "kita" berbeda dari "mereka" dan oleh karena itu "mereka" harus dilenyapkan supaya "kita" berkuasa? Apakah ketika "mereka" lenyap maka masa depan itu otomatis menjadi milik "kita?. Apa hak kita untuk bertingkah bagai pemilik tunggal untuk apa yang disebut sebagai masa depan? Oh, semua itu saudara, hanya akna membawa kita kepada satu situasi saling membantai yang tak berujung. Ingatlah bahwa CCR, lewat vokalisnya yang dahsyat John Fogerty yang sekaligus pencipta hampir semua lagu-lagu CCR, pernah "menjerit" dan "berpesan"...heeeeiiiii..... someday will never comes .....

5 komentar:

DR. Ir. L. Michael Riwu-Kaho, M.Si mengatakan...

Creedence Lyrics: Someday Never Comes
First thing I remember was askin' papa, "Why?",
For there were many things I didn't know.
And Daddy always smiled; took me by the hand,
Sayin', "Someday you'll understand."

CHORUS:
Well, I'm here to tell you now each and ev'ry mother's son
You better learn it fast; you better learn it young,
'Cause, "Someday" Never Comes."

Well, time and tears went by and I collected dust,
For there were many things I didn't know.
When Daddy went away, he said, "Try to be a man,
And, Someday you'll understand."

CHORUS

And then, one day in April, I wasn't even there,
For there were many things I didn't know.
A son was born to me; Mama held his hand,
Sayin' "Someday you'll understand."

CHORUS

Think it was September, the year I went away,
For there were many things I didn't know.
And I still see him standing, try'n' to be a man;
I said, "Someday you'll understand."

CHORUS

Mmmm-mmmm-mmmm....

Unknown mengatakan...

perang is kebuntuan berpikir. Kebuntuan berpikir is goblog. Perang = goblog

Unknown mengatakan...

blog ini pemilikinya = bigmike ya???

BTW, CR is one of the greates rock'n roll band...viva

Anonim mengatakan...

perang - kejahatan (Ayandri)

indrif mengatakan...

thanks ya atas info nih lagu..
kemaren sy denger di bis.. dinyanyiin sama pengamen jalanan..
keren bangeeettt...